![]() |
image: pixabay.com |
Kenali Ciri-Ciri Serangan Panik dan Metode Penanganannya
Memahami ciri-ciri serangan panik membantu dalam penanganannya. Dalam hal ini, serangan panik atau gangguan serangan panik didefinisikan sebagai kondisi yang membedakan antara dua fase kehidupan seseorang yang berada dalam keadaan terkejut. Dalam episode tertentu ini, seseorang mengalami beban pikiran dan kecemasan yang bersifat sangat mengancam nyawa. Dalam banyak kasus, serangan ini dapat sangat sulit untuk dikelola dan jika dibiarkan tanpa perawatan dapat mengganggu kesehatan.
Meskipun seseorang dengan serangan panik sangat melemahkan, di sisi lain, dengan pendekatan yang komprehensif, ini dapat diselesaikan. Artikel ini akan berusaha menjelaskan apa itu serangan panik, gejalanya, dan berbagai cara untuk menghadapinya dan mencegahnya. Mengetahui dan memahami akan sangat berbeda bagi kita jika kita tahu dan mengerti, sehingga kita akan lebih proaktif dalam menghadapi kepanikan jika kita memahami lebih baik.
Apa Itu Serangan Panik?
Serangan panik atau gangguan serangan panik adalah suatu kekhawatiran meskipun telah mendapatkan perawatan untuk ini, bersifat permanen dan untuk waktu yang sangat lama, latihan tidak mengubah keadaan selama lebih dari tiga bulan, memiliki insidensi penderitaan ini diam-diam. Pasien akan mengalami ketakutan yang intens yang membebani pusat saraf dan menghasilkan hal-hal yang tidak masuk akal tanpa asosiasi yang relevan dan dalam keadaan kabut tanpa adanya kendala yang dapat disebutkan.
Serangan panik sering kali disertai dengan kesulitan bernapas, nyeri dada, dan detak jantung yang membuat penderitanya merasa seolah-olah mereka mengalami keadaan darurat medis seperti serangan jantung. Serangan panik berbasis temporal dengan jangka waktu 5 -30 menit, tetapi tetap berdampak parah pada individu jika mereka tidak memahami apa yang dimaksud dengan gejala tersebut.
Tanda Dan Gejala Serangan Panik
Serangan panik memiliki berbagai tanda dan gejala yang dihasilkan dari respons fisiologis terhadap tingkat stres yang tinggi. Berikut adalah beberapa ciri umum yang cenderung terjadi saat seseorang mengalami serangan panik:
1. Jantung Berdebar atau Palpitasi
Tidak hanya nyeri dada, seseorang yang mengalami serangan panik juga berpeluang besar menghadapi akselerasi detak jantung dan bahkan nyeri jantung, di mana sekitar sepertiga penderita merasa secara fisik berada dalam keadaan terendah. Kondisi semacam ini cukup untuk memicu pandangan bahwa tangan berada dalam keadaan rendah.
2. Kesulitan bernapas atau sesak napas
Orang yang menderita serangan panik umumnya banyak mengalami kesulitan mencoba mempertahankan postur di kursi seperti yang biasa mereka lakukan. Dalam hal ini khususnya bagi yang belum berpengalaman, perasaan kehilangan akal tampak sangat tidak mungkin, terlebih lagi dalam situasi di luar musim.
3. Jantung Berdebar Atau Nyeri di Dada
Beberapa kondisi dapat menyebabkan ketegangan pada area dada, dan ini membuat banyak orang merasa panik karena stres mental.
4. Pusing Ringan Atau Terasa Sistem Badan Goyang
Gejala sakit ini juga menjadikan pusing dan ketidakseimbangan tubuh. Beberapa orang merasa seolah-olah mereka akan jatuh pingsan.
5. Keringat Berlebih
Disertai dengan rasa cemas yang berlebihan, serangan panik umumnya menghasilkan keringat dingin berlebihan terutama pada telapak tangan, wajah, dan bagian atas tubuh.
6. Sensasi Terasa Kesemutan Atau Beberapa Bagian Mati Rasa
Beberapa individu pada umumnya memiliki pandangan mengenai serangan panik dan merasakan adanya sensasi kesemutan atau mati rasa di anggota tangan, kaki, wajah.
7. Menggigil Atau Stabil
Penyerangan kaku tanpa pergerakan merupakan tanda lain dari serangan panik.
8. Merasa Ini Tidak Pantas Atau Terlihat Dapat Diserang
Tidak sedikit orang merasakan terintimidasi tanpa adanya penjelasan logis mengapa hal itu terjadi saat panik. Ada rasa “belum saatnya” tapi juga tanpa risiko nyata.
9. Merasa Kehilangan Kendali
Dengan mendalami perasaan, tidak memiliki kendali atas diri sendiri, maupun situasi di sekitar adalah hal yang umum terjadi saat diserang oleh serangan panic. Seseorang berpendapat bahwa mereka menjadi tawanan dari tubuh dan pikiran mereka "gila".
10. Merasa Terputus dari Realitas
Serangan panik telah digambarkan oleh beberapa orang sebagai perasaan terputus dari diri sendiri atau dari lingkungan sekitar. Pada dasarnya, ini menciptakan perasaan melihat diri sendiri dari jarak jauh dan terlepas (derealization).
Apa Penyebab Serangan Panik?
Meskipun penyebab pasti dari serangan panik tidak selalu jelas, ada beberapa faktor yang membuat seseorang rentan terhadap serangan panik. Berikut adalah beberapa alasan yang menentukan hasil dari serangan panik.
1. Stres dan Kecemasan
Stres kronis atau kecemasan akut adalah penyebab utama dari sebagian besar serangan panik. Kecemasan itu sendiri menimbulkan stres dan cenderung mencakup semua bentuk ketegangan emosional, yang menyebabkan reaksi berlebihan dari tubuh individu.
2. Riwayat Keluarga
Orang dengan riwayat keluarga gangguan kecemasan cenderung mengalami serangan panik lebih diingat dibandingkan mereka yang tidak memiliki garis keturunan seperti itu. Alasannya cukup sederhana: faktor genetik diketahui berperan penting dalam kecenderungan seseorang untuk mengalami serangan panik.
3. Trauma atau Pengalaman Negatif
Pengalaman traumatis seperti kecelakaan, bencana alam, atau kehilangan orang tercinta dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami serangan panik. Trauma memiliki kemampuan untuk mengubah cara tubuh bereaksi terhadap stres dan kecemasan.
4. Gangguan Kesehatan Mental Lainnya
Serangan panik cukup umum di antara orang-orang yang juga menderita beberapa bentuk gangguan kecemasan umum, gangguan kecemasan sosial, dan gangguan stres pascatrauma (PTSD). Gangguan semacam ini dapat meningkatkan kepekaan individu terhadap serangan panik.
5. Kondisi Medis
Kondisi medis seperti hipertiroidisme, masalah jantung, atau gangguan pernapasan dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan serangan panik. Untuk alasan ini, sangat penting untuk mencari bantuan dokter untuk memastikan bahwa gejala bukan merupakan hasil dari kondisi medis yang mendasari lainnya.
6. Penyalahgunaan Substansi atau Alkohol
Penggunaan zat ilegal atau konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan, atau memperburuk, serangan panik. Hal ini juga berlaku untuk penarikan dari substansi tersebut.
Cara Mengatasi Serangan Panik
Meskipun serangan panik bisa sangat menakutkan, ada beberapa metode yang dapat membantu individu menghadapinya. Berikut adalah beberapa strategi yang ditujukan untuk membantu mengurangi jumlah serangan panik yang mungkin dialami seseorang:
1. Pernapasan Dalam
Fokus pada pernapasan adalah salah satu pendekatan yang paling berguna untuk mengatasi serangan panik. Cobalah untuk melakukan pernapasan dalam dengan menghirup udara selama empat detik, menahan napas selama durasi yang sama, dan menghembuskan napas perlahan selama enam detik. Ulangi ini beberapa kali hingga gejala mereda.
2. Relaksasi dan Meditasi
Berlatih meditasi kesadaran atau bentuk relaksasi lainnya secara teratur dapat meningkatkan ketenangan sembari mengurangi pemicu panik. Ini membantu melatih pikiran untuk fokus pada saat ini, tanpa rasa takut, cemas, atau kekhawatiran.
3. Terapi Perilaku Kognitif (CBT)
CBT adalah salah satu terapi yang efektif untuk pengobatan serangan panik. Terapi ini membantu Anda mengidentifikasi pikiran negatif yang memicu kecemasan Anda dan menggantinya dengan pikiran yang lebih rasional dan positif. Dengan CBT, Anda dapat belajar bagaimana mengubah pola pikir dan perilaku Anda terhadap tantangan.
4. Aktivitas Fisik Teratur
Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, berlari, atau yoga bermanfaat dalam meredakan kecemasan dan stres. Berolahraga merangsang pengeluaran endorfin yang dapat membuat seseorang merasa lebih bahagia dan lebih rileks. Jadikan kebiasaan untuk berolahraga secara teratur agar tubuh dan pikiran tetap sehat.
5. Batasi Kafein dan Alkohol
Kafein dan alkohol dapat memperburuk gejala serangan panik. Kafein dapat meningkatkan denyut jantung dan kecemasan seseorang, sementara alkohol mengubah suasana hati dan memperburuk masalah kecemasan.
6. Dukungan Sosial
Berbicara dengan teman atau anggota keluarga yang dipercaya saat mengalami serangan panik membantu memulihkan kenyamanan dan keamanan. Mereka memberikan dukungan emosional yang berharga dan membantu menenangkan Anda.
7. Konsultasi Profesional
Bila serangan panik mulai terjadi lebih sering atau menjadi lebih parah, penting untuk mendapatkan bantuan dari profesional. Seorang psikolog atau psikiater setidaknya akan membantu Anda menguraikan penyebab kepada Anda dan memberikan terapi atau obat yang sesuai.
Mencegah Serangan Pancak
Selain menangani serangan panik ketika serangan tersebut terjadi, ada beberapa langkah yang bisa diambil dalam mencegah terjadinya serangan panik di masa datang:
1. Manajemen Stres Yang Tepat
Manajemen stres yang tepat menjadi langkah pertama menghindari panik. Cobalah cari dan eliminasi stresor dalam hidup Anda, seperti kegiatan pengelolaan waktu dan juga melakukan hobi.
2. Kesehatan Fisik dan Mental
Senantiasa mengutamakan makan makanan bernutrisi, tidur teratur, serta berolah raga secara rutin menjaga tubuh dan pikiran dalam keadaan prima. Tanpa disadari, tingkat kesehatan Anda berbanding sebaliknya terhadap kemungkinan terjadinya serangan panik.
3. Mengetahui Pemicu Serangan Panik
Ada berbagai situasi dan kondisi yang dapat berisiko tinggi untuk memicu serangan panik. Jika Anda tidak bisa menjauhi keadaan tersebut, setidaknya siapkan diri menyongsong dengan strategi pemulihan yang sebelumnya telah Anda latih.
4. Melatih Mindfulness Secara Rutin
Dengan melakukan mindfulness secara rutin, Anda dapat mendapatkan kembali kendali dan ketenangan dari segala rutinitas harian Anda.
Dengan perhatian yang lebih hati-hati, Anda bisa menghindari tingkat kecemasan berlebih yang dapat memicu serangan panik.
Kesimpulan
Sebagaimana pernah dipaparkan, serangan panik mungkin dapat menajdi hal yang menakutkan dan mengganggu, tetapi jika Anda mengetahui lebih banyak tentang hal tersebut dan melakukan langkah-langkah pengelolaan tertentu, Anda bisa jadi mampu menghadapinya dan bahkan mengurangi frekuensinya. Merasakan gejala serangan panik dan memiliki cara untuk konstruktif menghadapi serangan panik, menggunakan teknik napas, terapi, olah tubuh, dan dukungan dari orang-orang terdekat sangatlah penting. Jika Anda merasa kesulitan dalam mengelola serangan panik tersebut, Anda tidak perlu ragu untuk mendapatkan bantuan profesional. Yang perlu diingat, Anda tidak sendirian, dan serangan panik bisa diatasi dengan cara yang tepat.
Posting Komentar untuk "Kenali Ciri-Ciri Serangan Panik dan Metode Penanganannya"