Mastitis dan Infeksi Payudara pada Ibu Menyusui

Mastitis dan Infeksi Payudara pada Ibu Menyusui
image: pexels.com

Mastitis dan Infeksi Payudara pada Ibu Menyusui

Menyusui adalah momen yang sangat penting dalam perkembangan anak, namun tak jarang proses ini dapat menyebabkan masalah pada ibu menyusui. Salah satu masalah yang umum terjadi adalah mastitis, yaitu peradangan pada payudara yang bisa disertai dengan infeksi. Meskipun mastitis bisa dialami oleh banyak ibu menyusui, dengan pengetahuan yang tepat dan penanganan yang cepat, masalah ini dapat diatasi dengan baik.

Pada artikel ini, kita akan membahas apa itu mastitis dan infeksi payudara pada ibu menyusui, penyebab, gejala, serta bagaimana cara penanganannya agar ibu dapat menyusui dengan nyaman dan aman.

Apa Itu Mastitis?

Mastitis adalah kondisi peradangan pada jaringan payudara yang sering terjadi pada ibu menyusui. Mastitis terjadi ketika saluran susu di payudara tersumbat dan menyebabkan penumpukan susu yang terinfeksi. Proses ini dapat mengarah pada peradangan, pembengkakan, rasa sakit, dan bahkan infeksi pada payudara. Kondisi ini biasanya terjadi pada ibu menyusui yang baru melahirkan, terutama dalam beberapa minggu pertama setelah melahirkan, tetapi juga bisa terjadi lebih lama.

Mastitis yang disertai dengan infeksi bisa menyebabkan demam dan rasa sakit yang cukup hebat. Jika tidak diatasi dengan benar, mastitis dapat berkembang menjadi abses payudara (kantung berisi nanah) yang membutuhkan perawatan lebih lanjut.

Penyebab Mastitis pada Ibu Menyusui

Mastitis dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut ini adalah penyebab umum terjadinya mastitis pada ibu menyusui:

1. Tersumbatnya Saluran Susu

Salah satu penyebab utama mastitis adalah tersumbatnya saluran susu di payudara. Ketika saluran susu tersumbat, susu akan terperangkap di dalam payudara dan dapat menyebabkan peradangan. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan saluran susu tersumbat antara lain adalah terlalu banyak waktu antara sesi menyusui, posisi menyusui yang tidak benar, atau penggunaan bra yang terlalu ketat.

2. Bakteri Masuk ke Payudara

Mastitis dapat terjadi ketika bakteri masuk ke dalam payudara melalui puting susu yang pecah atau terluka. Bakteri ini kemudian dapat berkembang biak dalam susu yang terperangkap di dalam payudara dan menyebabkan infeksi. Bakteri yang umum menyebabkan mastitis adalah Staphylococcus aureus, yang dapat ditemukan pada kulit ibu atau bayi.

3. Menyusui yang Tidak Teratur atau Tidak Efektif

Ibu yang tidak menyusui bayi secara teratur atau tidak memompa payudara dengan baik dapat mengurangi jumlah susu yang dikeluarkan. Hal ini dapat menyebabkan susu menumpuk di payudara dan meningkatkan risiko terjadinya mastitis.

4. Kelelahan dan Stres

Kelelahan dan stres berlebihan pada ibu menyusui dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kerentanannya terhadap infeksi. Kurangnya waktu istirahat yang cukup juga dapat berkontribusi pada munculnya mastitis.

5. Penyakit atau Kondisi Medis Lain

Beberapa kondisi medis, seperti diabetes, dapat meningkatkan risiko mastitis pada ibu menyusui. Selain itu, ibu yang memiliki riwayat mastitis sebelumnya lebih berisiko mengalaminya lagi.

Gejala Mastitis dan Infeksi Payudara

Gejala mastitis bisa bervariasi dari ringan hingga berat, tergantung pada sejauh mana peradangan atau infeksi telah berkembang. Beberapa gejala umum mastitis pada ibu menyusui adalah:

1. Pembengkakan dan Kemerahan pada Payudara

Salah satu gejala pertama mastitis adalah pembengkakan pada payudara yang disertai dengan kemerahan. Area yang terinfeksi bisa terasa panas saat disentuh.

2. Nyeri pada Payudara

Rasa nyeri atau nyeri tumpul pada payudara, terutama pada area tertentu, adalah gejala khas mastitis. Nyeri ini bisa semakin parah saat bayi menyusu atau jika payudara tertekan.

3. Demam dan Kedinginan

Mastitis yang disertai dengan infeksi sering menyebabkan demam. Ibu mungkin merasa menggigil atau kedinginan, yang menunjukkan adanya infeksi yang mempengaruhi tubuh.

4. Kelelahan dan Rasa Tidak Sehat

Ibu yang mengalami mastitis mungkin merasa sangat lelah dan tidak sehat. Ini adalah respons tubuh terhadap peradangan atau infeksi yang sedang berlangsung.

5. Nanah pada Puting

Dalam beberapa kasus, jika infeksi berkembang menjadi abses (kantung nanah), bisa terjadi keluarnya nanah dari puting susu, yang sering disertai dengan bau yang tidak sedap.

6. Menyusui Menjadi Sulit atau Tidak Nyaman

Ibu mungkin merasa kesulitan untuk menyusui atau merasa sangat sakit saat bayi menyusu dari payudara yang terinfeksi. Ini bisa membuat ibu enggan menyusui bayi pada payudara tersebut.

Cara Penanganan Mastitis dan Infeksi Payudara

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami mastitis, penting untuk segera mencari pengobatan agar masalah ini tidak berkembang lebih lanjut. Berikut adalah beberapa cara untuk menangani mastitis dan infeksi payudara pada ibu menyusui:

1. Terus Menyusui atau Memompa Payudara

Salah satu cara terbaik untuk membantu mengatasi mastitis adalah dengan terus menyusui atau memompa payudara secara teratur. Hal ini akan membantu mengurangi penumpukan susu dan membuka saluran susu yang tersumbat. Pastikan posisi menyusui sudah benar agar bayi dapat menghisap dengan efektif.

2. Kompres Hangat pada Payudara

Kompres hangat dapat membantu meredakan pembengkakan dan nyeri pada payudara yang terinfeksi. Anda bisa menggunakan kain bersih yang dibasahi air hangat atau botol air hangat untuk mengompres payudara sebelum menyusui. Kompres hangat dapat membantu melunakkan susu yang terperangkap dan membuatnya lebih mudah keluar.

3. Pijat Payudara Secara Lembut

Pijatan lembut pada payudara yang terinfeksi dapat membantu membuka saluran susu yang tersumbat dan merangsang keluarnya susu. Pijat dari bagian luar payudara menuju puting susu dengan gerakan lembut.

4. Istirahat yang Cukup dan Jaga Hidrasi Tubuh

Mastitis dan infeksi payudara dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan kondisi fisik. Pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup, menjaga keseimbangan makanan sehat, dan memperbanyak konsumsi cairan agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik.

5. Gunakan Analgesik (Obat Penghilang Nyeri)

Untuk meredakan nyeri dan demam, Anda bisa mengonsumsi obat penghilang nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen. Namun, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis sebelum mengonsumsi obat apa pun, terutama jika Anda sedang menyusui.

6. Konsultasikan dengan Dokter

Jika gejala mastitis tidak membaik dalam waktu 24 hingga 48 jam atau jika Anda merasa kondisi Anda semakin buruk, segera temui dokter. Dokter dapat meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi atau memberikan perawatan lebih lanjut jika mastitis berkembang menjadi abses payudara.

7. Pengobatan Antibiotik

Jika mastitis disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi tersebut. Penting untuk menghabiskan seluruh dosis antibiotik yang diberikan, meskipun Anda sudah merasa lebih baik, agar infeksi benar-benar hilang.

8. Drainase Abses (Jika Diperlukan)

Jika mastitis berkembang menjadi abses (kantung nanah), dokter mungkin perlu melakukan prosedur untuk mengeluarkan nanah dari abses tersebut. Prosedur ini biasanya dilakukan di bawah bius lokal dan bertujuan untuk mengurangi peradangan serta mempercepat pemulihan.

Pencegahan Mastitis pada Ibu Menyusui

Meskipun mastitis adalah kondisi yang umum dialami oleh ibu menyusui, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mencegah terjadinya mastitis, antara lain:

1. Menjaga Kebersihan Payudara dan Puting Susu

Pastikan untuk menjaga kebersihan payudara dan puting susu dengan cara mencucinya dengan air hangat dan sabun lembut setelah menyusui.

2. Posisi Menyusui yang Tepat

Pastikan bayi menyusu dengan posisi yang benar agar dapat mengosongkan payudara dengan baik. Posisi yang buruk dapat menyebabkan saluran susu tersumbat.

3. Menyusui Secara Teratur

Menyusui bayi secara teratur, terutama pada jam-jam pertama setelah lahir, akan membantu menghindari penumpukan susu yang dapat menyebabkan mastitis. Cobalah untuk menyusui bayi setiap 2-3 jam sekali.

4. Hindari Penggunaan Bra yang Terlalu Ketat

Penggunaan bra yang terlalu ketat dapat menekan payudara dan menyebabkan saluran susu tersumbat. Pilihlah bra yang nyaman dan tidak terlalu ketat.

5. Menghindari Stres dan Kelelahan

Stres dan kelelahan berlebihan dapat memengaruhi kesehatan Anda dan meningkatkan risiko mastitis. Usahakan untuk mendapatkan waktu istirahat yang cukup dan mengelola stres dengan baik.

Kesimpulan

Mastitis dan infeksi payudara adalah masalah umum yang dapat terjadi pada ibu menyusui. Meski kondisi ini bisa sangat mengganggu, dengan penanganan yang tepat, mastitis dapat diatasi dan ibu dapat kembali menyusui dengan nyaman. Jika Anda mengalami gejala mastitis, segera lakukan langkah-langkah penanganan yang telah dijelaskan di atas dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Jaga kesehatan diri dan bayi Anda dengan selalu melakukan perawatan yang baik agar proses menyusui berjalan lancar dan menyenangkan.

3 komentar untuk "Mastitis dan Infeksi Payudara pada Ibu Menyusui"

  1. Apa penyebab utama mastitis dan infeksi payudara pada ibu menyusui?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penyumbatan saluran susu, bakteri masuk lewat puting yang retak atau lecet.

      Hapus
  2. Bagaimana cara mengenali gejala awal mastitis dan infeksi payudara?

    BalasHapus